Apakah pacaran berpengaruh pada konsentrasi seorang remaja?

Oleh : Mohamad Asror Ulinnuha

Sebuah peristiwa nyata menunjukkan, seorang remaja yang sedang di mabuk asmara hanya focus pada hubungan cinta monyetnya tanpa memedulikan teman sebayanya. Kasih sayangnya yang berlebih membuatnya buta akan ajakan temannya yang mengajak nya bermain atau hanya sekedar bercanda gurau di tempat ngopi. Ketika ia menolak ajakan temannya ia selalu beralasan ingin bertemu dan jalan Bersama pacarnya tersebut . nampaknya kasus ini menunjukkan fenomena baru bahwa Sebagian orang lebih nyaman pergi Bersama pacarnay dari pada teman temannya .menurut riset pacaran membuat remaja menjadi tidak focus saat belajar di sekolah tetapi tidak hanya kesan negative saat kita berpacaran melainkan juga ada kesan positive yang terkandung sebagaimana yang di jelaskan di artikel artikel yang telah ada.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, masa dimana seluruh aspek atau fungsi berkembang dan peralihan menuju masa dewasa.Perkembangan baru pada masa remaja yang perlu diperhatikan adalah awal mula munculnya perasaan senang dan tertarik terhadap hal sebaliknya.Nyatanya, rasa tertarik ini tidak sebatas sekadar menatap lawan jenis atau berpegangan tangan. Setelah tubuh selesai bertumbuh dan alat kelamin mulai berfungsi, remaja mengembangkan keinginan untuk mendapatkan kepuasan seksual. Dilihat dari pengertian pacaran dalam perspektif Islam, secara umum diperbolehkan bahwa hubungan antara laki-laki dan perempuan diperbolehkan dalam batas wajar dan tidak membuka peluang berbuat dosa (zina).

Saat ini, remaja memandang pacaran sebagai sesuatu yang sudah dijadikan oleh para remaja (pelajar) sebagai bahan untuk memenuhi hasratnya. Hal ini sering terjadi pada siswa yang berisiko tinggi dan dapat berdampak pada moral dan pendidikan mereka di sekolah, serta keluarga dan masyarakat sekitar.Jika remaja tidak mampu mengendalikan masa remajanya, ia bisa terjerumus ke dalam sikap negatif. Saat ini, sebagian besar remaja mengikuti budaya Barat dan tren pacaran, yang mempunyai pengaruh besar terhadap agama, etika, dan moral anak.Misalnya, mereka mungkin shalatselalu telat, tidak membaca Al-Quran, atau berdebat dengan orang tua saat menunaikan kewajiban shalat.Dan mereka selalu menghabiskan kesehariannya bersama, baik di sekolah maupun di luar sekolah.Dalam Islam diyakini bahwa manusia pada dasarnya bersifat alamiah, ibarat selembar kertas putih, yang kemudian berubah tergantung pengaruh lingkungan.Motivasi keagamaan dapat dibina melalui pendidikan agama di rumah, sekolah, dan masyarakat, dan orang tua menekankan ketaatan pada aturan agama dalam kehidupan sehari-hari.

Orang yang berpacaran biasanya akan lebih sulit untuk diajak berkomunikasi atau di ajak bekerja sama karena pikiran mereka dipenuhi oleh hal hal yan akan di lakukan berdua dengan pasangan nya. Ada pun beberapa tujuan dari berpacaran yang pada dasarnya dapat memenuhi kebutuhan masing masing pihak diantaranya adalah Perolehan status dikarenakan pacaran sebagai pembuktian status sosial seseorang, Integrasi social dikarenakan pacaran digunakan sebagai sarana untuk belajar mengenal, memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Integrasi social dikarenakan pacaran digunakan sebagai sarana untuk belajar mengenal, memahami dan berinteraksi dengan orang lain. )

Kebutuhan untuk memelihara karena pacaran akan mengajarkan pentingnya kedekatan serta saling menjaga,dll.berdasarkan fenomena ini pacaran menjadi Integrasi social dikarenakan pacaran digunakan sebagai sarana untuk belajar mengenal, memahami dan berinteraksi dengan orang lain.

Pacaran dalam pandangan islam

Di dalam Islam, kegiatan pacaran merupakan sesuatu yang diharamkan oleh Allah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad (no. 15734), disebutkan, “Janganlah seorang laki- laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya syaitan adalah orang ketiga di antara mereka berdua, kecuali apabila bersama mahromnya.” Begitu juga dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali    ditemani  oleh muhramnya.”Mengapa di dalam Islam pacaran termasuk sesuatu yang diharamkan? Allah berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nuur [24]: 30). Kemudian di ayat selanjutnya, Allah berfirman, “Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.’” (QS. An-Nuur [24]: 31).Inilah alasan mengapa pacaran dianggap mendekati zina dalam Islam. Kegiatan pacaran sering melibatkan tindakan yang tidak pantas, seperti melihat lawan jenis dengan pandangan yang tidak baik, bersentuhan dengan lawan jenis, bahkan melakukan perbuatan yang hanya boleh dilakukan oleh pasangan suami-istri.

Meski dilarang dalam Islam, pacaran bisa memberikan dampak positif.Dampak positifpacaran adalah sebagai berikut.Pertama, sahabat dapat saling memotivasi dan menyemangati, serta dapat mengurangi stres dan memberikan rasa aman dan aman.Dan pasangan juga bisa menjadi orang yang Anda percaya dan mengungkapkan apa yang ada pada dalam hati Menurut Santrock (2010), hubungan pacaran memiliki peran ganda. Berkencan adalah salah satu bentuk rekreasi, sumber status dan kesuksesan, serta tempat belajar tentang hubungan intim dan mencari cara mencari pasangan. Namun, pacaran juga mempunyai beragam dampak lain, antara lain: Menurunnya prestasi akademik siswa, sedikit penurunan konsentrasi, kehamilan di luar nikah, bahkan munculnya kekerasan.

Pacaran berpengaruh pada psikologi seseorang?

Menurut ilmu psikologi yang Bernama psychological well-being (kesejahteraan psikologi) kesehatan pada fisik, dan menunjukan hamparan kehidupaan yang Lebih lama. Ketika ada sebuah pasangan yang memiliki sebuah hubungan yang baik dapat memiliki sebuah tingkat psikologis yang tinggi . Maka dapat di simpulkan bahwa sebuah pasangan yang memiliki hubungan yang baik akan memengaruhi konsentrasi yang baik, namun jika sebuah pasangan yang tidak memiliki hubungan yang tidak baik akan memengaruhi konsentrasi yang tidak baik pula. Dengan demikian sebuah pemilihan, dan 1 proses dalam sebuah pasangan harus cermat dalam menghadapi hal-hal berikut karena setiap pergerakannya akan memengaruhi psikologis orang yang menjalani hubungan(Islam, n.d.).

Fenomena remaja yang lebih memilih menghabiskan waktu dengan pasangan daripada dengan teman-teman sebaya menunjukkan perubahan sosial dalam budaya remaja, di mana pacaran menjadi fokus utama untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional. Masa remaja adalah masa penting dalam perkembangan individu di mana dorongan untuk eksplorasi, termasuk dalam hubungan romantis, menjadi kuat.Dalam perspektif Islam, pacaran dianggap tidak diperbolehkan karena dapat membuka peluang untuk melakukan perbuatan dosa seperti zina. Islam menekankan pentingnya menjaga pandangan dan menjaga kemaluan.Meskipun diharamkan dalam Islam, pacaran dapat memiliki dampak positif seperti saling memotivasi dan memberikan rasa aman. Namun, juga dapat berdampak negatif seperti penurunan prestasi akademik dan kehamilan di luarnikah.Hubungan pacaran memengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang. Pasangan dengan hubungan yang baik cenderung memiliki tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi, sementara hubungan yang buruk dapat berdampak negatif pada konsentrasi dan kesejahteraan psikologis.

Dengan demikian, penting bagi remaja untuk memahami implikasi dari hubungan pacaran, baik dari sudut pandang sosial,agama, maupun psikologis, dan membuat keputusan yang bijak dalam menjalani hubungan tersebut.