Reporter PsychoNews: Kebangkitan Jurnalis yang Psikologis

20140317_152933FPsi UIN Maliki Malang – Fakultas Psikologi tak pernah sepi dari berbagai kegiatan kemahasiswaan. Salah satunya, kegiatan yang dilakukan oleh reporter magang Fakultas Psikologi, Psychonews. Kali ini Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan, Mohammad Mahpur menggelar acara pelantikan dan peresmian reporter psikologi di ruang dekan (17/03). Acara tersebut dihadiri oleh Dekan, Dr. M. Luthfi Musthofa, M. Ag, Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan, Mohammad Mahpur, staf fakultas Miftah Surur dan seluruh anggota Psychonews. Pelantikan yang digelar di ruang dekan, dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan, Mahpur. Terangnya  “Psychonews merupakan reporter fakultas pertama di UIN yang patut ditiru oleh fakultas yang lain”. Selan itu, dosen lulusan Universitas Gajahmada itu juga menyatakan bahwa sangat bangga dengan adanya Psychonews, pasalnya dengan melihat kegigihan dan kesediaan mereka untuk menulis berita bisa dikatakan tinggi, sekalipun banyak di antaranya yang belum layak muat karena harus melalui proses editing redaksi. Tak hanya itu, Mahpur juga berharap bahwa para reporter mampu berproses menjadi lebih baik terutama di bidang kepenulisan dan konten berita. “Sudah banyak berita yang ditulis meramaikan web fakultas, namun harapan saya ke depan dalam penulisan berita nuansa psikologinya akan lebih tampak”, pungkasnya.

            Anggota Psychonews pun turut angkat bicara merespon tanggapan positif dari para petinggi Fakultas. Mereka menyatakan satu persatu kesan dan harapannya terhadap Psychonews ke depan. Subhanallah menyatakan bahwa banyak hal yang ia dapat selama menjadi reporter. “Tantangan baru bagi saya menulis berita. Banyak ilmu yang saya dapat dari sini, seperti tatacara kepenulisan berita yang pastinya akan menunjang ketertampilan saya dalam menulis”, katanya. Di sisi lain Ria menaruh harapan bahwa dengan menjadi reporter ini mampu mengubahnya untuk terus menjadi lebih baik. “Menulis berita adalah hal baru, menjadi sebuah tantangan bagi saya dan harapannya saya mampu berproses di sini untuk menjadi lebih baik”, ucapnya.

            Acara dilanjutkan dengan sambutan Dekan, Luthfi Musthofa. Dekan yang juga mantan Wakil Dekan bidang kemasiswaan itu turut mengapresiasi adanya Psychonews, pasalnya dengan adanya reporter fakultas mampu membantu mengenalkan Fakultas Psikologi kepada masyarakat luas. “Dengan menulis berita di web artinya kita sudah turut mengenalkan fakultas. Tidak hanya dalam lingkup kampus namun juga merambah dikancah Internasional”, jelasnya. Selain itu, ia juga menceritakan bahwa jurnalis Indonesia, Rasiah Anwar (Alm) pernah berkata, “Setelah kemerdekaan ini Indonesia sejajar dengan bangsa lain di dunia. Dalam hal ini bidang yang dikembangkan adalah bidang jurnalisme”. Hal ini selaras dengan fakta sejarah bangsa yang dibuktikan pada era Suharto. Pada jaman orda baru mulai marak media cetak, di antaranya adalah Harian Kompas dan masih banyak media cetak lainnya. Tidak hanya Anwar, berikutnya Sultan Ali Syahbana pun turut andil dalam memberikan hipotesa terhadap bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pernyataannya yang telah dikutip oleh Luthfi Musthofa. Ia berkata, “Secara garis besar Ali menyatakan bahwa kebesaran sebuah bangsa dibuktikan dengan ada atau tidaknya warga yang menggoreskan tinta di atas kanvas sejarah”.

            Pandangan kedua tokoh di atas selaras dengan perintah agama yang tertera pada QS. Al- Alaq. Surat tersebut diawali dengan kata “Iqra’!” yang berarti “bacalah”. Artinya, kita sebagai makhluk Tuhan yang diberikan potensi akal sudah selayaknya kita untuk selalu membaca. Sebab, membaca merupakan tugas utama seorang manusia. Membaca tidak hanya membaca buku, namun juga membaca fakta dan realita yang terjadi di lapangan. Fakta-fakta tersebut sifatnya Multi Interpretasi dan butuh untuk di Interpretasikan. Salah satu cara kita menginterpretasinya adalah melalui “menulis”. Hal ini diperkuat pada surat Al- Alaq ayat 4 yang artinya “…Yang mengajar manusia dengan pena..”. Pena di sini bukan bermakna pena yang sesungguhnya, dalam ranah jurnalistik seorang reporter wajib mencatat dan melaporkan fakta yang ada, salah satunya melalui sebuah tulisan.

            Tambahnya, jika boleh meminjam istilah dari Ali ibn Abi Thalib, ia menyatakan bahwa “Hewan adalah buruan, maka ikatlah buruanmu dengan tali. Ilmu adalah buruan, maka ikatlah buruanmu dengan tulisan”, menguatkan penjelasan mengenai arti penting menulis. Sebagai warga Negara yang baik sudah sepatutnya kita menjunjung tinggi dan turut menjaga kebesaran bangsa. Salah satunya dengan melestarikan sejarah, tidak mengaburkan unsur sejarah dari diri suatu Bangsa. Sejarah tidak cukup dengan diingat, melainkan diabadikan dengan adanya bukti fisik, di antaranya adalah sebuah tulisan. Begitu kuatnya sebuah tulisan mampu menunjukkan betapa eksistensi dan kekokohan suatu Negara. Akhirnya, Luthfi pun berharap bahwa Psychonews mampu meningkatkan kreativitas beritanya dan mampu mengantarkan Fakultas Psikologi menuju gerbang Internasional (Red. Ms).

Reporter : Safinah Al Mubarokah

Baca Juga:

download disini