Raih Gelar Doktor Temukan Model Perilaku Sehat Remaja

Foto Bersama Ujian Terbuka Dr. Elok Halimatus Sakdiyah, M.Si IIFPsi UIN Maliki Malang – Dr. Elok Halimatus Sakdiyah, M.Si dosen yang pernah memperoleh penghargaan sebagai dosen Termodis dan Tervaforit dalam Psychology Award 2012 kini telah resmi menyandang gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan.  Jum’at (21/14) kemarin dalam ujian promosi doktor di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Elok Halimatus Sakdiyah membuktikan kepada sivitas akademika UIN Maliki Malang melalui hasil temuan disertasi “Model perilaku sehat remaja”. Makna perilaku sehat yang dijelaskan oleh peneliti adalah kegiatan atau aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan dan potensi kesehatan remaja yang dilakukan dengan cara: melakukan perilaku yang bertanggung jawab terhadap kesehatan, beraktivitas fisik (olahraga) yang teratur dan cukup, makan-makanan yang bernutrisi, mengembangkan dukungan sosial, menghargai hidup dan mengelola stres.

Model perilaku sehat dalam penelitian yang dilakukan menambahkan harga diri sebagai variabel prediktif perilaku sehat remaja. Penambahan variabel harga diri ini didasarkan pada hasil-hasil penelitian yang membuktikan harga diri sebagai variabel kepribadian yang memiliki korelasi kuat pada perilaku sehat maupun tidak sehat. Selain itu, perubahan yang lainnya adalah terkait teori kelekatan yang digunakan, peneliti mengadopsi teori kelekatan remaja yang dikembangkan Armsdon & Greenberg berdasarkan paradigma teori kelekatan pada Bowlby. Teori kelekatan remaja cenderung berbicara tentang kualitas hubungan daripada kategori kelekatan yang spesifik seperti kelekatan anxious dan kelekatan ambivalent. Kemudian di teori ini juga menunjukkan perluasan domain berupa kelekatan terhadap teman sebaya yang juga menjadi kepentingan tersendiri untuk diteliti.

Merujuk pada model teori dua jalur motivasi, model perilaku sehat remaja dalam penelitian ini memprediksi pengaruh kelekatan, baik kelekatan remaja pada orang tua (ibu dan ayah) dan kelekatan remaja pada teman sebaya terhadap perilaku sehat tidak terjadi secara langsung, namun melalui konstruk koping. Seperti yang diungkapkan Bowlby (1977) teori kelekatan merupakan pengalaman awal individu dengan pengasuh utama akan mengarahkan individu tersebut untuk mengembangkan model mental diri dan orang yang akan mejadi prototype dalam berhubungan sosial pada masa selanjutnya.

Secara garis besar hasil temuan Elok, menunjukkan Ibu merupakan objek lekat yang lebih dominan dari subjek penelitian, meski perbedaannya tidak terlalu besar. Dari 500 subjek penelitian 35% menunjukkan Ibu sebagai lekat (permanen), diikuti teman sebaya sebesar 33% dan ayah sebesar 33%. Perbedaan figur lekat yang tidak terlalu besar ini menunjukkan bahwa baik Ibu, ayah atau teman sebaya merupakan figur lekat penting pada masa remaja. Model perilaku sehat ini memberikan pemahaman baru tentang diterminan perilaku sehat multidimensi remaja dan terbukti secara empiris mampu memetakkan perilaku sehat multidimensi remaja.

Pada model perilaku sehat ini dibuktikan bahwa perilaku sehat remaja dipengaruhi oleh kelekatan remaja pada Ibu, kelakatan remaja pada ayah, kelekatan remaja pada teman sebaya dan harga dir, dimediasi oleh strategi koping berfokus pada problem yang dipegaruhi oleh kelekatan remaja pada Ibu dan kelekatan remaja pada ayah. Peran dari kelekatan yang terjalin sejak awal kehidupan antara remaja dengan orang tua, dapat berpengaruh ke tahap perkembangan selanjutnya (berpengaruh terhadap kemampuan remaja menjalin hubungan akrab dengan teman sebaya, harga diri dan koping berfokus pada problem) yang akan mengarahkan remaja untuk melakukan aktivitas dan dapat meningkatkan kesehatan serta kesejaheteraan hidupnya. (@Surur_ID)

Baca Juga:

ubduh berita button

Moment Dr. Elok Halimatus Sakdiyah, M.Si