LOVELY HANA, Sebuah Novel Karya Alumni Psikologi UIN Maliki Malang

Novel Lovely Hana

PsychoNews – Sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan UIN Maliki Malang menjadi World Class University, Fakultas Psikologi selalu memotivasi para mahasiswanya untuk selalu memproduksi karya tanganya. Uniknya, bukan hanya karya penelitian dalam bidang akademik, tapi fakultas ini juga sangat mengapresiasi karya-karya lainnya seperti dalam bentuk sastra, karya popular dan sebagainya. Salah satu mahasiswa alumni Fakultas Psikologi terbukti berhasil mewujudkannya. Sebut saja Iin (nama akrab), perempuan kelahiran Magetan 22 November 1991 ini telah membuat sebuah novel berjudul Lovely Hana. Beberapa waktu lalu, reporter PsychoNews berkesempatan untuk melakukan wawancara via Facebook (5/2).

Perempuan dengan nama lengkap Indra Rakhmawati menuturkan motivasinya menulis novel. “Dulu itu sebenarnya aku menulis buku ini hanya untuk mengisi waktu luang kalau pas lagi nggak ada kuliah, juga buat pelampiasan kalau lagi bosan di kos,” tuturnya. Baginya menulis berarti ibarat berbicara dengan dirinya sendiri. Karena beberapa karakter dalam novel tersebut kebanyakan merupakan sosok pencitraan yang diinginkannya. “Menulis novel ini membuatku mengerti apa yang sebenarnya aku inginkan dalam hidupku,” imbuhnya.

Iin yang merupakan alumni angkatan 2014 ini bercerita tentang novel yang dibuatnya. “Jadi novel ini menceritakan tentang seorang gadis yang menemukan mimpi baru bersama cintanya setelah kehilangan mimpinya. Namun mimpi barunya ternyata membawa keterpurukan yang dalam bagi hidupnya. Cinta yang dianggapnya akan membuatnya bahagia, justru membuatnya terluka hingga dia mengalami Post Traumatic Syndrom Disorder (PTSD). Tapi pada akhirnya, cinta juga yang menyembuhkannya. Seorang yang terluka karna cinta, akan sembuh dengan cinta juga,” katanya menjelaskan.

Tentu, dari sebuah karya selalu ada hikmah yang layak dipetik. Menurut Iin, dalam novel Lovely Hana ini juga banyak sekali hikmah yang bisa diambil sebagai pelajaran hidup, antara lain yang pertama, untuk menggapai mimpi, seseorang butuh kerja keras. Bahkan jika mimpi itu seolah sudah ada di genggaman mata, mimpi itu bisa hilang dalam sekejap mata, yang menjadi pilihan kita adalah apakah kita akan membuat mimpi itu benar-benar hilang, atau kita terus berusaha menggenggamnya sampai akhir. Kedua, jika mimpimu hilang, jangan khawatir, karena kamu akan menemukan mimpi yang baru. Ketiga, bahwa cinta bisa melukaimu, tapi cinta juga bisa menyembuhkanmu. Keempat, jika seseorang sudah ditakdirkan menjadi jodohmu, apapun yang terjadi, dia akan tetap menjadi pasangan hidupmu. Tulang rusuk tak pernah berada di tempat yang salah. Inilah sekelumit aspek psikologis yang digambarkan penulis dalam pesan novel.

Iin juga mengungkapkan keinginannya untuk kembali menulis novel. Baginya, untuk memasukkan karya ke penerbitan membutuhkan usaha yang lebih. “Novel Lovely Hana ini berhasil diterbitkan atas bantuan Fakultas Psikologi, dan aku sangat berterima kasih untuk itu, karena sebelumnya aku tidak pernah berfikir untuk menerbitkan novel ini,” katanya. Saat ini, dia sedang mengerjakan novel kedua yang berjudul TIMELESS. Lin berharap semoga novel yang sedang diproses bisa selesai sesuai target dan bisa terbit menjadi best seller.

Menutup perbincangan, perempuan yang telah bekerja di Bank Mandiri ini menyampaikan pesan bagi para generasi muda Psikologi. “Semoga ada lebih banyak lagi mahasiswa psikologi yang mampu menulis novel ataupun karya sastra lainnya. Sebagai mahasiswa psikologi, kita banyak di untungkan untuk membuat karakter tokoh yang sesuai dengan karakter manusia pada dasarnya. Karna ilmu kita mempelajari tentang perilaku manusia. Dan semoga novel ini mampu menjadi inspirasi untuk mahasiswa psikologi, untuk memulai menyukai menulis dan menjadi seorang penulis,” pungkasnya.

Di samping itu, sudah ada beberapa karya mahasiswa Fakultas Psikologi yang berhasil dipublikasikan baik melalui media penerbitan lokal maupun non lokal. Bagaimana dengan kamu Guys?! Selamat berkarya untuk perubahan, dan semoga sukses selalu. (Red. Ms)

Reporter: Queen Rahmah

>>Simpan Berita