Analisis Tingkat Self Disclosure Siswa SMP

Analisis Tingkat Self Disclosure Siswa Smp Maarif NU Pandaan

Beberapa permasalahan yang biasanya terjadi saat di sekolah khususnya pada saat proses konseling adalah saat para siswa tidak mau mengungkapkan diri. Padahal pengungkapan diri tersebut akan sangat membantu dalam mengatasi permasalahan yang dialami oleh para siswa/siswi tersebut dan membantu interaksi sosial mereka. Proses interaksi sosial sehari-hari ataupun saat sesi konseling di sekolah, baik guru maupun orang tua sebenarnya menginginkan agar semua anak mereka bisa melakukan pengungkapan diri dengan baik karena hal itu akan sangat membantu dalam memantau perkembangan sosial anak. Terlebih pada kondisi pergaulan yang saat ini banyak memunculkan kasus-kasus kriminal yang melibatkan remaja sebagai pelakunya. Bahkan banyak dari orang tua yang baru mengetahui permasalahan anaknya dari pihak sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa para remaja tersebut tidak bersikap terbuka pada orang tua mereka. Pengungkapan diri ini juga sangat diperlukan oleh para guru yang ada di sekolah untuk memudahkan dalam mengatasi permasalahan yang dialami para remaja. Akan tetapi sebagian besar para remaja tersebut susah untuk mengungkapkan hal-hal mengenai dirinya.

Berkaitan dengan hal ini, ada tambahan informasi dalam proses konseling di sekolah bahwa mayoritas siswi perempuan lebih mampu untuk mengungkapkan dirinya dibandingkan siswa laki-laki. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengungkapan diri tersebut, beberapa diantaranya adalah berdasarkan target (orang yang dituju) dan jenis kelamin (gender). Berdasarkan problematika diatas, maka masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat self disclosure siswa baik dari aspek kedalaman, keluasan, orang yang dituju dan jenis kelamin para remaja yang merupakan siswa-siswi SMP Maarif NU Pandaan.

Peneliti: Azmy Hajidah

>>Simpan full paper