Sosok Ikhsan Hadi, Sang Gubernur DEMA Fakultas Psikologi 2015 Terpilih

Ikhsan Hadi Gubernur DEMA Tahun 2015
Berpose, Ikhsan Hadi Gubernur DEMA Fakultas Psikologi 2015 Terpilih

PsychoNews – Pemilihan Raya (Pemira) Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang yang digelar di Hall lantai 1 Fakultas Psikologi ini mendapat banyak perhatian dari para mahasiswa (18/3). Betapa tidak, hampir dari 70% mahasiswa Fakultas Psikologi menggunakan hak pilihnya. Selain itu, mahasiswa yang berdatangan membuat fakultas tidak pernah sepi sejak pukul 09.00-14.30 WIB. Hal ini juga menunjukkan peningkatan partisipan dibanding Pemira pada tahun lalu. Partisipasi ini juga didominasi dari ide kreatif KPU yang menyediakan Doorprize untuk menarik minat pemilih. “Sebagai panitia dari kegiatan ini kami menyediakan doorprize bagi 50 pemilih pertama, doorprize tersebut di antaranya: Handphone, Powerbank, payung, dan hadiah menarik lainnya”. Ungkap panitia.

Setelah pemungutan suara selesai, diadakanlah penghitungan suara oleh KPU. Hasil akhir menunjukkan bahwa Gubernur DEMA-F Psikologi 2015 yang terpilih adalah Calon Nomor 2, Ikhsan Hadi. Mahasiswa asal Aceh ini lahir pada 17 April 1995. Anak bungsu dari dua bersaudara ini semenjak kecil tinggal di lingkungan pesantren. Ia memiliki hobi jalan-jalan, menulis, dan membaca.

Alumni MA Ulumul Qur’an ini telah banyak memiliki pengalaman organisasi, di antaranya; menjadi ketua kelas, ketua OSIS, dan ketika di perguruan tinggi menjadi ketua organisasi santri, dan selama berkecimpung di Fakultas Psikologi Ihsan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri DEMA-F Psikologi pada tahun 2014. Kali ini, jabatan sebagai Gubernur DEMA-F Psikologi menambah daftar pengalaman organisasi yang dimilikinya.

Ikhsan, sapaan akrab mahasiswa ini, menuturkan alasan pencalonan dirinya sebagai Gubernur DEMA-F Psikologi. “Alasan mencalonkan diri menjadi DEMA awalnya kurang menarik saat melihat komposisi. Mengingat teman-temen dan banyak suara dari temen-temen itulah yang menjadi inisiatif dorongan saya untuk mencalonkan diri,” ungkap mahasiswa semester VI ini. Tak hanya sekadar mencalonkan diri, Ikhsan pun memiliki visi-misi untuk kepemimpinannya satu tahun ke depan saat ditemui reporter PsychoNews. Berikut adalah jabaran visi-misinya:

Visi: Menjadikan DEMA Fakultas Psikologi sebagai Rumah Belajar yang tidak hanya bagi para anggota DEMA Fakultas Psikologi juga bagi seluruh masyarakat Fakultas Psikologi yang berbasis kekeluargaan dan profesionalitas.

Misi:

  1. Memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki:
  • Bekerjasama dan membantu mengembangkan lembaga/LSO/komunitas di lingkungan Fakultas Psikologi untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa Psikologi
  • Mengorbit dan mencari peluang kegiatan maupun perlombaan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa Psikologi.
  1. Mempererat rasa kekeluargaan di lingkungan Fakultas Psikologi:
  • Menjembatani hubungan antara dekanat dengan mahasiswa
  • Mendukung dan mengadakan acara yang bertujuan untuk mempererat kekeluargaan di Fakultas Psikologi.

Saat diumumkan menjadi pemenang, Ikhsan merasa kurang antusias ketika mengetahui bahwa terpilih sebagai Gubernur DEMA-F Psikologi. Pasalnya, ia memandang ini sebagai tambahan tanggung jawab dan ia harus menghargai teman-temannya. “Saat terpilih menjadi Gubernur DEMA-F Psikologi awalnya kurang antusias, tidak mentuhankan artinya tidak hura-hura, tapi lebih menghargai ke temen-temen. Tidak ada kata senang dan sedih terpilih menjadi DEMA, justru menjadi bertambah tanggung jawab ke depannya, di samping itu tidak memihak ke siapapun,” jelasnya.

Besar harapan Ikhsan atas peran DEMA-F tahun ini dalam mewadahi seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi. “Harapan satu tahun ke depan sejalan dengan visi-misi yang sederhana, yaitu mengembalikan Republik Mahasiswa benar-benar bagi mahasiswa secara umum, tidak hanya pada sebagian orang. Artinya saya benar-benar mewadahi semua teman-teman yang ada di Psikologi, mulai dari semester satu sampai semester terjauhnya, yang artinya DEMA itu benar-benar menjadi rumah bagi mahasiswa,” paparnya.

Selain itu, ia pun berharap mahasiswa dapat menggali potensi dan mengubah paradigma terhadap DEMA dengan tidak memandangnya sebelah mata. “Ketika mereka mempunyai potensi, kita bakal menyalurkan, dan ketika mereka tidak mempunyai potensi pun saya mengharapkan temen-temen laninya benar-benar mempertajam potensi yg dimilikinya, sehingga tidak ada lagi pandangan sebelah mata ke DEMA,” lanjutnya.

Harapan Ikhsan pun merujuk pada partisipasi aktif seluruh mahasiswa untuk bekerja sama dengan DEMA-F. “Saat saya menjadi kementerian DEMA, paradigma menjadi milik sebagian orang saja, padahal hakikatnya kita dengan embel-embel nama DEMA seharusnya lebih bisa bekerja sama dengan fakultas. Tetapi kenyataannya paradigma mahasiswa menggangap bahwa tidak perlu lagi berurusan dengan DEMA. Harapan saya dari awal open recruitment untuk menteri atau kegiatan apapun bener-bener bisa dimanfaatkan semua mahasiswa. Walaupun kepengurusan kali ini saya tidak bisa menjanjikan banyak, saya berharap profesionalitas dan kekeluargaan, artinya semua mahasiswa bisa mendaftarkan diri, tidak memandang dari apapun, selama dia berkompeten, bisa berkomitmen dan bergabung, serta mempunyai visi-misi yang sama di fakultas,” tutupnya. Dalam menentukan sikap tersebut, seseorang akan mempertimbangkan kemampuan dirinya. Hal ini terlihat dari sosok Ikhsan Hadi yang memiliki efikasi diri tinggi melalui visi-misi yang kokoh dan harapannya yang besar terhadap peran seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi dalam memajukan fakultas bersama. (Red. Sm/Ms)

Penulis: Mukhodatul Afidah

>>Simpan Tulisan