Supportivitas: Perhatikan Anak Dissabilitas DEMA-F Ajak Bermain Futsal

IMG-20141207-WA0003

PsychoNews – Pertama kali mendengar Piccaso yang terlintas pastilah seorang seniman lukis hebat yang telah melahirkan karya masterpice-nya. Berbeda dengan Picasso yang diusung sebagai tema lomba Futsal kali ini. Picasso dalam artian ini ialah Psychology Care and Support Supportivitas, merupakan bentuk kepedulian dan dukunga kepada mereka yang menyandang dissabilitas sebagai wujud empati dari DEMA fakultas psikologi dan sebagai pembuktian bahwa mereka pun bisa bersaing seperti pada umumnya. Salah satu dari serangkaian acara dalam psychofunday ini mengundang murid-muris dari SLB YPTB dan SLB Kedung Kandang.

Para penyandang dissabilitas ini ialah mereka yang menyandang tuna grahita, dan tuna rungu. Mereka tetaplah anak-anak yang bisa tetap bermain dan tertawa lepas meskipun dengan keterbatasan mereka. Isyarat-isyarat yang digunakan oleh wasit pasti tidak seperti biasanya, namun menggunakan isyarat-isyarat tangan sebagai simbol permainannya. Mereka bermain mulai pukul 08.15 – 08.30 dengan masing-masing permainan 5 menit, hingga berakhirnya permainan yang dimenangkan oleh SLB Kedung Kandang.

Kegiatan yang masih serangkaian dengan Psychofunday ini kemudian dilanjutkan dengan futsal dari SMP dan SSB kota Malang. Walaupun diselimuti langit yang mendung, tidak meghalangi semangat yang bergejolak dihati para pemain. Menggunakan sistem kompetisi pada permainan kali ini diikuti oleh 4 tim, Arjuna Muda, UMS, Putra Arema dan SMP 13. Dengan menggunakan sistem kompetisi dimana setiap team diberikan kesempatan bermain tiga kali, munculah pemenang yang berasal dari SMP 13.

Euforia tidak hanya datang dari para pemain, namun para ibu-ibu juga turut ramai memberikan semangat dukungan kepada anak-anak mereka. Acara yang sukses dilaksanakan hingga pukul 11.30 mengajarkan kepada kita untuk tidak menganggap remeh kepada mereka penyandang disssabilitas. Mereka tetap anak-anak yang bisa tertawa lepas dan bermain-main dengan kawan lain layaknya anak-anak kecil biasa. (Red. Ms)

Reportase: Fauzanin Nuryakin

>>simpan berita