PsychoNews – Semarak Pemilihan Umum Raya (Pemira) kembali dirasakan oleh Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang. Kemarin (29/03/17), pesta demokasi setahun sekali tersebut digelar di Aula Gedung B Lantai 2 UIN Maliki Malang. Pemilihan calon anggota legislatif dan eksekutif ini mendapat sambutan baik dari para mahasiswa. Terbukti, pukul 08.15 ketika TPS dibuka, mahasiswa berbondong-bondong untuk memilih kader SEMA-DEMA baik di tingkat fakultas maupun universitas yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan SEMA-DEMA untuk periode 1 tahun kedepan. “Saya sangat antusias dengan adanya Pemira ini, dan saya mengajak seluruh angkatan untuk turut berpartisipasi mensukseskan acara Pemira ini” ujar Hilman, Ketua Angkatan Psikologi 2016.
Pelaksanaan pemira untuk tahun ini berjalan dengan lancar. Selain itu, terdapat peningkatan pemilih dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mendapatkan apresiasi dari Gubernur DEMA Demisioner, Faqih Muqoddam. “Saya merasa pemira kemarin berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Alhamdulillah tingkat antusiasme pencoblos mulai meningkat dari tahun-tahun sebelumnya”.
Untuk tahun ini 4 calon SEMA bertarung untuk mendapatkan kursi legislatif, diantaranya Muazzin, Khoiruddin Zain, Atras Arkan, dan Nazaruddin Faiz. Sedangkan untuk perebutan kursi gubernur DEMA, Naufal Atma Bahari bersaing dengan Saktya Alief Al Azhar.
Setiap peran akan selalu diikuti dengan harapan. Sebagai seorang pemimpin selalu diikuti harapan akan dirinya sendiri dan masyarakat yang dipimpinnya. Seperti Nia, mahasiswi psikologi semester IV yang ditemui oleh Reporter Psychonews merasa bahwa pemira ini sangat berpengaruh kepada para mahasiswa baru (maba), karena menurutnya DEMA lah sebagai fasilitator mereka dalam mengenal kehidupan perkuliahan untuk pertama kalinya, khususnya sebagai mahasiswa psikologi yang sesungguhnya. “Saya berharap SEMA-DEMA bisa bekerja sesuai dengan job desc-nya masing-masing. Sehingga, kami tahu tugasnya DEMA seperti ini, SEMA seperti itu. Jadi kita bisa merasakan kehadiran SEMA-DEMA ditengah-tengah mahasiswa” ujarnya.
Ketua KPU-F, Rois Shidqon juga berharap bahwa untuk para calon pemimpin SEMA-DEMA nantinya supaya lebih down to earth. “Harapan saya untuk para calon senat supaya lebih merakyat. Dari hasil saya sharing dengan Bapak Mahpur minimal lah seminggu sekali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di kelas-kelas. Sehingga, aspirasi mahasiswa apapun bisa didengar oleh para senat. Sedangkan harapan untuk DEMA, program nggak usah muluk-muluk, yang penting bisa menyentuh seluruh mahasiswa”.
Harapan yang besar juga dititipkan oleh Faqih Muqoddam, ia berharap bahwa calon yang terpilih nantinya bisa mensuarakan apa yang menjadi hak mahasiswa, “Siapapun yang terpilih nantinya benar-benar bisa bertindak atas dasar kepentingan mahasiswa. Karena pada dasarnya seorang Gubernur merupakan wakil dari para mahasiswa. Semoga calon SEMA-DEMA yang terpilih nantinya dapat mengemban amanah dengan baik dan dapat merealisasikan visi dan misi yang sudah disampaikan saat masa kampanye berlangsung”.
Islam sebagai rahmat bagi seluruh manusia, telah meletakkan persoalan pemimpin dan kepemimpinan sebagai salah satu persoalan pokok dalam ajarannya. Allah memerintahkan untuk taat kepada para pemimpin, karena bagaimanapun mereka adalah orang-orang yang memegang kekuasaan atas manusia. Sesungguhnya tidaklah akan berjalan baik segala urusan kecuali dengan taat dan tunduk kepada mereka. Akan tetapi, dengan syarat bila pemimpin tidak memerintahkan kemaksiatan kepada Allah. (Red.Ms)
Reporter : Wachidatul Zulfiyah
Editor : Fauza Nur Hidayah
[button href=”http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/Pemira-2017-Jumlah-Pemilih-Meningkat.pdf” rounded=”” size=”btn-mini” style=”red” target=”_blank”]Simpan[/button]