PsychoNews – Industri perfilman di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Berbagai jenis film dengan berbagai tema berhasil di produksi oleh anak-anak bangsa. Meskipun belum bisa menandingi popularitas film dari negara luar seperti Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan dan lain sebagainya. Namun, semangat untuk berkarya para film maker di Indonesia patut di apresiasi. Seperti yang dilakukan oleh sekelompok remaja yang tergabung dalam sebuah komunitas Psychoworld. Komunitas yang menjadi fasilitator bagi mahasiswa psikologi dalam berkarya dan mengembangkan potensi sesuai bakat dan minat anggotanya. Salah satunya yaitu room Psychomovie. Seperti namanya, Psychomovie adalah room untuk mengembangkan potensi anggotanya di dunia perfilman.
Berawal dari sebuah kompetisi yang dilakukan oleh Nahdatul Ulama (NU) yaitu kompetisi Film Pendek dan Dokumenter, Psychomovie terbentuk menjadi sebuah gagasan baru dari komunitas Psychoworld yang mencoba melebarkan sayapnya ke dunia perfilman, salah satu produksi film mereka adalah Senyuman Sang Ulul Albab. Setelah kompetisi tersebut berakhir, Psychomovie mengikuti berbagai lomba film lainnya salah satunya dalam ajak Festival Film Islam 2017 yang diadakan oleh Fakultas Humaniora, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Festival Film tersebut diadakan selama beberapa hari dengan tema Islam, Tradisi dan Modernisasi hingga malam puncaknya dilaksanakan pada Selasa (2/5/2017) kemarin di Home Theater Humaniora. Setelah berbagai penentuan dan seleksi yang dilakukan oleh para juri, akhirnya film yang diproduksi oleh Psychoworld Production ini mendapatkan penghargaan sebagai juara Film Favorit. Penghargaan tersebut diberikan secara langsung kepada sutradara film yang berjudul Kopiah Sang Pendakwah. “Alhamdulillah usaha kami membuahkan hasil. Film yang kami produksi selama kurang lebih 2 minggu bisa mendapatkan penghargaan sebagai film favorit” ucap Husnul selaku Sutradara sekaligus Penulis skenario film.
Film yang diproduksi dalam waktu singkat tersebut ternyata memiliki budget yang sedikit namun memiliki kualitas film dan cerita yang bagus dan dapat memotivasi banyak orang. “Alhamdulillah film ini mendapatkan banyak support dari berbagai kalangan sehingga dapat selesai tepat waktu dengan budget sedikit. Film ini menceritakan tentang Islam di era modern. Kami ingin memperlihatkan bahwa berdakwah menyebarkan agama islam tidak hanya dengan ceramah di berbagai masjid namun, media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk berdakwah.” Ujar Faisholli selaku Produser Film
Selama produksi film tersebut, para crew banyak mengalami kendala yang membuat masing-masing crewnya hampir down dan merasa kecil hati terhadap film mereka. Namun, karena semangat dan dorongan dari berbagai pihak membuat mereka bangkit kembali dan tidak terlalu mempedulikan menang atau kalah karena yang terpenting adalah kerja sama, kekompakan dan pengalaman dalam membuat film.
“Kami berharap, film-film yang kami buat dapat memotivasi masyarakat dan dapat merubah pandangan mereka terhadap pengunaan media sosial sehingga tidak disalahgunakan.” Ujar Husnul. Dalam psikologi, kita mengenal yang namanya motivasi. Motivasi dalam bahasa sederhananya adalah sebuah dorongan yang membuat seseorang dapat lebih bersemangat dalam mengerjakan atau meraih sesuatu. Menurut Maslow, Manusia memiliki kebutuhan dasar yang akan selalu menjadi motivasi perilakunya, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan akan memiliki dan rasa cinta, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
Sedangkan dalam Agama Islam, Al-Ghazali beranggapan bahwa di dalam diri manusia terdapat dua kelompok Junud al-Qalb, yaitu yang bersifat fisik berupa anggota tubuh yang berperan sebagai alat dan yang bersifat psikis berwujud dalam dua hal yaitu syhawat dan ghadlab yang berfungsi sebagai pendorong (iradah). Syahwat mendorong untuk melakukan sesuatu (motif mendekat) dan ghadlab mendorong untuk menghindar dari sesuatu (motif menjauh). Tetapi dalam praktiknya perilaku ini terbagi ke dalam hirariki motivasi Ammarah, motivasi Lawwamah , dan motivasi Muthmainnah. (Red.Ms)
Reportase : Husnul Khotimah
Editor : Fauza Nurhidayah