SEMA-F dan DEMA-F Resmi di Kukuhkan

Semarak PemirarFPsi UIN Maliki Malang – Pelantikan Pengurus Organisasi Mahasiswa Intra Kampus (OMIK) UIN Maliki Malang tahun 2014 yang berlangsung pada hari Jumat (14/3) kemarin berjalan dengan lancar dan khidmad. Kegiatan yang dihadiri oleh rektor UIN Maliki Malang Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, tersebut dimulai pada pukul 09.30 WIB di aula gedung Rektorat lantai 5. Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi di bawah Republik Mahasiswa yang akan dilantik tersebut mengenakan jas almamater kampus. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara dilanjutkan dengan laporan hasil Pemilihan Raya (Pemira) oleh ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Anshori. Ia menyebutkan bahwa Pemira pada tahun ini mengalami peningkatan karena lebih dari 70% mahasiswa menggunakan hak pilihnya. Dengan hal tersebut, berarti kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya OMIK semakin meningkat pula. “Saya sangat berterima kasih karena pada tahun ini lebih dari 70% mahasiswa secara keseluruhan menggunakan hak pilihnya. Hal ini menandakan bahwa terdapat peningkatan kesadaran pada diri mahasiswa terhadap pentingnya OMIK di kampus ini”, ungkapnya.

Setelah laporan disampaikan, acara dilanjutkan dengan pelantikan pengurus OMIK tahun 2014. Pembawa acara meminta para pengurus untuk maju ke depan dan dan pembacaan sumpah organisasi bagi para pengurus OMIK yang dipimpin langsung oleh rektor. Pengurus OMIK terdiri dari pengurus SEMA-U, DEMA U, SEMA-F, DEMA-F, dan UKM. Fakultas Psikologi menyumbangkan beberapa nama, yakni Dwi Chandra Pranata sebagai ketua SEMA-F Psikologi, Ikhwan Lutfi sebagai ketua DEMA-F dan beberapa anggota senat lainnya yang terpilih pada Pemira Senin (10/3) lalu.

Dalam sambutannya, Prof. Mudjia menyampaikan bahwa beliau ingin para pengurus OMIK memiliki sikap kritis. Menurut beliau, mahasiswa adalah kaum elit yang seharusnya menyelesaikan masalah (problem solving) dengan cara berdiskusi dan musyawarah, “Dari seluruh penduduk Indonesia, yang berstatus mahasiswa sangat sedikit, sehingga mahasiswa merupakan kaum elit yang seharusnya dapat menyelesaikan masalah tanpa menggunakan fisik, namun dengan duduk bersama, berdiskusi, dan bermusyawarah, sehingga kita semua dapat menjalankan keputusan bersama. Saya tidak ingin memiliki mahasiswa yang diam dan penurut, tapi saya ingin mahasiswa yang kritis dan melaksanakan kewajibannya dengan baik sebelum menuntut haknya”, harap beliau. Tambahnya, beliau juga berharap agar pengurus OMIK dapat benar-benar mewakili mahasiswa dalam meningkatkan kualitas kampus menuju World Class University. (Red. Dcp/Ms)

Reporter: Sofia Musyarrafah dan Aisyatul Fitriyah

Baca Juga:

download disini