Sumpah Pemuda: Dimana Semangat Pemuda Masa Kini?

Replika Pemuda Indonesia
Replika: Suasana Saat Kongres Pemuda Indonesia II di Jakarta, gambar diunduh di mesin pencari google.co.id

Saat ini Indonesia tercatat memiliki lebih dari 60 juta pemuda. Dari jumlah ini kita percaya bahwa banyak potensi maupun capaian yang masih belum nampak ke permukaan dan kita percaya bahwa prestasi dan potensi ini harus kita banggakan, sebarluaskan dan di kembangkan. Sebagaimana kita tahu Oktober sudah hampir berlalu. Sudahkah kita merenungkan apa yang sudah kita lakukan sebagai pemuda untuk Bangsa? Tepat 28 Oktober kemarin seluruh pemuda mengenang hari bersejarah yang mereka gelorakan pada puluhan tahun silam dengan istilah “Sumpah Pemuda”. Lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai hasil perundingan panjang pemuka Pemuda Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda dimaknai tidak hanya sebagai suatu pengakuan dari pemuda-pemuda Indonesia yang mengikrarkan sumpah, seperti; satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Tetapi dimaknai sebagai tonggak semangat dalam meraih kemerdekaan. Dalam tapak tilas masa lalu ”Pemuda” memang sudah menjadi elemen penting bagi pembangunan dengan segala aspek kehidupan bangsa kita. Sebagaimana yang Hasan al-Banna sampaikan: “Dalam setiap kebangkitan sebuah peradaban di belahan dunia manapun maka kita akan menjumpai bahwa pemuda adalah salah satu irama rahasianya”. Perlu kita ingat lagi pada perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, pemudalah yang menjadi ujung tombak. Bahkan dalam Islam sosok Muhammad SAW yang tidak asing lagi sebagai seorang pemuda pelopor perubahan dunia dengan ajaran Islam yang dibawanya sehingga mampu mengubah kondisi kehidupan masyarakat Arab pada saat itu, hingga akhirnya Islam tersebar keseluruh penjuru dengan perjuangan yang membuahkan hasil yang baik hingga dapat mewarnai kehidupan umat manusia di Dunia. Dengan semangat yang tinggi hingga kini para pemuda Indonesia telah berhasil mengukir banyak peristiwa-peirstiwa besar dalam sejarah. Semangat kemerdekaan yang mengantarkan Negeri ini bebas dari penjajahan, karena adanya gelora idealisme anak-anak muda masa itu untuk berjuang. Berawal dari kebangkitan nasional yang menandakan mulai tumbuhnya rasa nasionalisme pemuda pemuda Indonesia dan sumpah pemuda yang menjadi cikal bakal persatuan Indonesia untuk kemerdekaan Republik Indonesia dengan tumbangnya orde lama serta lahir dan tumbangnya orde baru hingga hadirnya reformasi. Sejarah menegaskan bahwa tanpa pemuda Negeri ini tidak akan menikmati kemerdekaan dan secara terus menerus hidup dalam ketidakadilan penjajahan oleh bangsa lain.

Lantas dimanakah sebenarnya letak semangat para pemuda Indonesia masa kini? Semangat persatuan para pemuda pemuda Indonesia terdahulu, harusnya menjadi role model bagi pemuda masa kini. Dengan mewujudkan Indonesia yang terus membangun diri juga membangun Bangsa untuk kebaikan, keselarasan, dan kedamaian kehidupan Bangsa. Namun, banyak ditemukan pemuda dan generasi penerus Bangsa yang sulit untuk berjuang dalam membangun diri dan membangun Bangsa.

Pada kenyataannya para pemuda Indonesia saat ini masih sedikit sekali yang memaknai arti perjuangan kemerdekaan, terkadang malah meremehkan arti kemerdekaan. Banyak hal yang saat ini harus dibenahi dalam diri pemuda, hanya karena sedikit salah paham, para pemuda sekarang bisa muncul konflik yang akan berdampak pada masa mendatang. Pemuda yang harusnya memberi angin segar bagi masyarakat justru menampilkan pola penyelesaian masalah yang buruk, dan tidak mendidik. Oleh karenanya, banyak beredar pemberitaan maraknya tawuran antar sekolah dan antar perguruan tinggi. Secara tidak langsung mereka menghancurkan citra dan moralitas yang ada dalam diri pemuda dan semangat Sumpah Pemuda.

Masalah para pemuda masa kini terus berkembang bukan hanya dari segi emosi yang tak terkendali. Mereka juga tidak memiliki mental yang kuat serta rasa egois yang tinggi dengan asyik terhadap dunianya sendiri tanpa peduli dengan lingkungan. Banyak dari mereka yang apatis dalam menjalankan kehidupan. Parahnya bila mereka terjerumus dalam narkoba, freesex dan pesta-pora, yang secara langsung hanyalah kenikmatan semata.

Hal ini dikuatkan oleh data yang dikumpulkan oleh Litbang (Kompas) melalui survei di telepon di mana sebanyak 593 responden dipilih secara acak melalui buku telepon terbaru dan diambil dari 12 kota besar di Indonesia. Didapati hal-hal yang mengkhawatirkan pada diri pemuda diantaranya:

  1. Narkoba 26,8%
  2. Pergaulan Bebas 17,9%
  3. Kurang peduli terhadap masalah bangsa 14,9%
  4. Menurunnya moralitas 11,5%
  5. Kriminalitas 5,6
  6. Kurang toleransi 4,2%
  7. Kurang kreatif 4,2%
  8. Lainnya 14,3%
  9. Tidak tau 1,6

Fenomena miris ini menjadikan pemuda perlu berbenah diri. Padahal pemuda merupakan generasi Bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan di masa yang akan datang. Nah, berikut tips untuk berproses menjadi pemuda yang berkontibusi bagi diri sendiri dan lingkungan.

Pertama, pahami peranmu sebagai pemuda. Khususnya kita sebagai seorang mahasiswa yang harus memiliki kecerdasan intelektual yang mampu menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif dalam kehidupan. Kedua, adaptasi diri yang tepat. Sebagai seorang pemuda anda harus bisa beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan dimana anda beraktivitas sekarang. Hal ini bertujuan agar tumbuh sikap rasa peduli dan rasa kebersamaan didalam diri. Contoh: jika ada kegiatan kerja bakti atau kegiatan sosial di lingkunganmu yang sifatnya membangun seperti Relawan Mengajar, Relawan Bencana Alam silahkan terlibatlah di dalamnya toh ini juga demi kebaikan lingkungan sekitarmu kan? Dalam proses adaptasi diri pemuda dituntut untuk bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Proses sosialisasi ini akan melatih pemuda untuk belajar berhadapan dengan individu dari berbagai kalangan, baik atas maupun bawah. Pemuda pun tau bagaimana cara bersikap dan bertingkah laku di tengah-tegah masyarakat. Ketiga, Terlibat dalam Kegiatan Pelatihan Kepemudaan.

Hemat penulis seluruh pemuda yang kreatif dan inovatif yang berhasil berkontribusi dalam masyarakat pada umumnya terbentuk melalui pengalaman. Pengalaman yang utama ialah keterlibatan dalam kegiatan pelatihan kepemudaan. Banyak tokoh pemuda yang telah sukses menyadari betapa pentingnya pelatihan aspek kepemimpinan, team work dalam diri pemuda untuk memancing kontribusi nyata secara meluas bagi masyarakat. Merry Riana salah satu contohnya, ia merupakan sosok muda inspiratif yang sangat berprestasi baik di Indonesia maupun Singapura. Di usianya yang masih cukup muda yaitu 26 tahun ia sudah mampu menciptakan pendapatan 1 Juta dolar. Semua catatan keberhasilannya ini dicapai diusia muda dan sudah dipublikasi dalam bukunya yang berjudul Mimpi Sejuta Dolar. Kini Ia membentuk suatu organisasi bernama Merry Riana Campus Ambassador (MRCA). Dimana ia berperan sebagai seorang mentor yang bersedia menginvestasikan waktu dan tenaganya selama 1 tahun untuk membimbing para pemuda mencapai kesuksesan di bidang-bidang yang mereka tekuni. Namun, dalam kegiatan ini seleksi ketat dilakukan untuk memilih 70 pemuda agar bergabung dalam MRCA. Selain itu ada juga tokoh, dr. Gamal Albinsaid dari Malang yang berkontribusi di bidang kesehatan. Ia merupakan CEO Indonesia Medika sekaligus founder Garbage Clinical Insurance dan Winner of HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship 2014.

Semakin banyak pemuda yang terus berproses dalam upgrading diri tentu semakin banyak hal-hal positif yang bisa dilakukan dalam kehidupan. Kontribusi para Pemuda Indonesia inilah yang harus ditunjukkan sebagai masyarakat Indonesia, baik dalam Organisasi Mahasiswa, Organisasi Kepemudaan yang sifatnya non profit (Lembaga Swadaya Masyarakat, komunitas dsb). Sebagai contoh Indonesia Mengajar besutan Anis Baswedan Menteri Pendidikan Indonesia, Gerakan Mari Berbagi, Forum Indonesia Muda dan masih banyak lagi. Hampir seluruh kegiatan dalam organisasi non profit ini ditujukan untuk pengembangan potensi pemuda untuk menyiapkan diri dalam berkontribusi di bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, politik, lingkungan. Sejatinya pembangunan di setiap aspek adalah berkelanjutan. Adalah tugas pemuka pemuda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa yang masih peduli dengan nasib bagsa untuk menjunjung tinggi semangat Sumpah Pemuda. Hidup Pemuda Indonesia mari bergerak dan berkarya. (Red. Ms)

Penulis        : Wahyu Riska Elsa Pratiwi

[button href=”http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/Dimana-Semangat-Pemuda-Masa-Kini.doc.pdf” rounded=”” size=”btn-mini” style=”red” target=”_blank”]Simpan Artikel[/button]