FPsi UIN Maliki Malang – Selasa, 17 Desember 2013 Fakultas Psikologi bersama P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak), WCC, PSG (Pusat Studi Gender) dan beberapa lembaga terkait lainnya melakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk membahas tentang formulasi pendampingan pada anak-anak korban kekerasan. Diskusi yang bertempat di Rumah Makan Prambanan Malang ini mencoba untuk menemukan bentuk-bentuk pendampingan dari perspektif berbagai lembaga. Hal ini dimaksudkan agar pendampingan yang diberikan kepada anak-anak korban kekerasan bisa berjalan secara optimal.
Mengingat kekerasan pada anak-anak bukan hanya disebabkan dari satu faktor saja, melainkan dari berbagai faktor. Diantaranya, faktor keluarga, sekolah dan lingkungan disekitarnya, maka pendampingan dan upaya preventif hendaknya dilakukan oleh berbagai kalangan. Dari hasil FGD terdapat beberapa formulasi solusi dalam mengatasi dan mendampingi anak-anak korban kekerasan, diantaranya; hendakanya diberikan layanan konseling sebelum pasangan melakukan pernikahan yang terkait dengan kesiapan pasangan untuk menikah dan kemampuan parenting (Pola Asuh Anak), menciptakan sekolah ramah anak, memahami fungsi BK di sekolah, mendampingi anak korban kekerasan baik secara hukum maupun secara psikologis dan lain sebagainya.
Dari berbagai tawaran alternatif tersebut diharapkan semua kalangan bisa memperhatikan dan ikut melindungi anak. Forum untuk menemukan bentuk-bentuk perlindungan anak seperti ini diharapkan tidak hanya dilaksanakan sekali saja melainkan akan ada forum-forum berikutnya yang membahas, merencakan dan mengevaluasi bentuk-bentuk pendampingan anak korban kekerasan, ungkap Hikmah, selaku ketua P2TP2A. Tentu saja hal ini dimaksudkan agar tidak ada lagi kekerasan pada anak, baik secara fisik, psikologis maupun secara hukum.
Penulis : Mualifah, MA
Baca Juga: