Penyandang Disabilitas Juga Bisa Manfaatkan Teknologi Digital

Para Pemateti Seminar Menerima Cendera Mata
Para Pemateti Seminar Menerima Cendera Mata

PsychoNews – Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali bekerja sama dengan Sanggar Cendekia dan Lembaga Semi Otonom (LSO) Mega Putih outbond provider guna menggelar kegiatan untuk para penyandang tuna netra (3/11). Kegiatan yang bertempat di rumah singgah Pasca Sarjana UIN Maliki Malang menghadirkan pemateri spesial dari penyandang tuna netra maupun para praktisi. Tujuan dari seminar yang bertemakan “Pemanfaatan teknologi digital sebagai strategi kemandirian tuna netra dalam mendapat keberhasilan akademik” adalah untuk membuka wawasan kita semua bahwa mereka yang mempunyai keterbatasan mampu melakukan hal yang tak terduga, ujar salah satu pembawa acara, “Tujuannya membuka wawasan bahwa yang punya keterbatasan bisa melakukan yang tak terduga” ujar Fauza, salah satu panitia.

Kegiatan ini dilakukan secara semi formal agar para peserta merasakan enjoy dan terkesan tidak terlalu kaku. Acara yang turut mengundang semua elemen masyarakat termasuk rektor, dosen, dan kepala sekolah maupun masyarakat umum guna membuka wawasan tentang potensi positif dibalik keterbatasan. “Mereka  mampu bersaing dalam hal akademik sehingga dengan adanya acara ini yang mana mengundang para rektor, dosen, kepala sekolah amupun masyrakat umum untuk membuka pandangan mereka bahwa mereka yang punya kelebihan juga berhak mendapatkan pendidikan selayaknya kita”, kata Fauza.

Anita, selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut menjelaskan bahwa penyandang tuna netra yang biasa dipandang sebelah mata juga berhak untuk diberi fasilitas guna menggapai cita-cita mereka. “Sebenarnya tujuan kami untuk mengadakan acara ya ini, biasanya penyandang disabilitas sering dianggap kurang mampu untuk melakukan sesuatu, tuna netra umumnya kan akhir-akhir ini jadi tukang pijet, nah kawan-kawan tunanetra kami ini mereka berjuang bahwa kekurangan yang mereka untuk mencapai cita-cita, tugas kita adalah mampu menerima mereka dan membantunya”, jelas Anita.

Fakultas psikologi UIN Maliki Malang yang bekerja sama dengan Sanggar Cendekia dan LSO Mega Putih outbond provider sangat bangga telah menyelenggarakan kegiatan tersebut. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh penyandang tuna netra, juga dihadiri oleh tuna rungu yang juga antusias dan menimak jalannya acara dan memperhatikan bagaimana penyandang tuna netra menyampaikan pendapatnya di depan umum. Anita menambahkan bahwa pemerintah  Jawa Timur, khususnya Malang sudah memperhatikan orang penyandang disabilitas, tetapi masih sangat minim. Pemerintah juga menyediakan sekolah yang bisa menampung penyandang disabilitas, tapi sayangnya fasilitas yang belum lengkap juga menjadi kendala proses pembelajaran mereka. “Sebenernya pemerintah udah mulai perhatiin, tapi masih minim” tambahnya.

Kegiatan tersebut mampu memberikan dampak bagi peserta maupun panitia. “Dampak besar sih kami belum tau ya, soalnya acara baru minggu kemarin, tapi setelah acara kami kemarin paling tidak membuat para undangan seminar paham, bahwa ini loh kawan kita para disabilitas mampu untuk memfasilitasi mereka, dan punya tekat besar untuk maju, ayo kita kawan-kawan yang normal seperti mereka kita terima mereka dan kita bantu mereka” ucap Anita, ketua pelaksana.

Banyak harapan yang dipanjatkan positif melalui acara ini, salah satunya adalah memberikan pemahaman bahwa penyandang disabilitas harus diterima dan diberi dukungan untuk tetap berkarya. “Harapannya kepada para generasi muda, khususnya mahasiswa UIN Maliki Malang jurusan psikologi agar bisa menjadi kawan baik bagi penyandang disabiltas karena yang mereka butuhkan itu adalah penerimaan, bila kita sudah mampu menjadi kawan yang baik maka kita akan tahu apa yang akan bias kita lakukan untuk mereka para disabilitas.” harap salah satu penitia.

Jika ditinjau dari sisi pskologis, semangat untuk berkarya para penyandang disabilitas dapat dijelaskan oleh Michel J. Jucius dalam teori motivasi diri menyebutkan bahwa motivasi sebagai kegiatan yang memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Motivasi merupakan gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang diinginkan.

Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia dengan bentuk sebaik-baiknya, dijelaskan dalam surah At-Tin (95:4), “sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Selain itu, surah Al-A’raf juga menjelaskan, “ Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah”(QS 7:179). Artinya setiap manusia diciptakan sama, hanya bagaimana cara suatu individu memanfaatkan segala rahmat yang diberikan Allah SWT. (Red.Ms)

Reportase         : Yansa Mulya

Editor                 : Setyani Alfinuha

[button href=”http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2016/11/Penyandang-Disabilitas-Juga-Bisa-Manfaatkan-Teknologi-Digital.pdf” rounded=”” size=”btn-mini” style=”red” target=”_blank”]Simpan[/button]