Ketika Guru Bimbingan dan Konseling Berbaur di Kelas

Mahasiswi Psikologi Sedang berbaur sebagai guru BK di MTs Al Ma'arif Singosari Malang
Mahasiswi Psikologi Sedang berbaur sebagai guru BK di MTs Al Ma’arif Singosari Malang

Testimoni Kegiatan mahasiswa PKL di MTs Al Ma’arif Singosari Malang – Hakikatnya, semua siswa mebutuhkan bimbingan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Rochman Natawidjaja, 1978). Sedangkan konseling merupakan proses hubungan antar pribadi di mana orang yang satu membantu yang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya Mortensen (1964). Dari kedua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling merupakan proses memberikan bantuan kepada individu agar dia mampu mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi.

Diantara beberapa lembaga yang ada, saya memilih lembaga pendidikan Al-Ma’arif Singosari Kabupaten Malang dan memilih MTs Al-Ma’arif untuk melakukan praktek kerja lapangan. Ada dua kelompok yang ada di lembaga pendidikan ini, yang pertama adalah kelompok saya yang beranggotakan Seftyan Dwi Rarangganis, M. Ilham Akbar Hasin, Kharisma Ilmiatin, dan Nur Laily ‘Abidah. Kelompok pertama ditempatkan pada MTs Al-Ma’arif Singosari, sedangkan kelompok kedua ditempatkan pada SMP Islam Al-Ma’arif Singosari. Anggota pada kelompok kedua adalah M. Alim Mubarok, Fajar Faisal Ghufron, Kiftya, Siti Nur ‘Aini, dan Wahyu Vennia Febriyanti. Program utama kami di lembaga pendidikan ini adalah berfokus pada bimbingan konseling pada siswa-siswi dan berusaha memberikan pengetahuan terbaik tentang dunia konseling.

Dua minggu pertama merupakan kesempatan bagi kami untuk berusaha beradapatasi dengan sekolah. Dalam lembaga pendidikan ini, guru BK diberikan jam khusus untuk masuk di dalam kelas. Sistem ini dilakukan agar guru BK dapat membantu menangani masalah yang dihadapi siswa dengan mengetahui dan memahami langsung kondisi siswa. “Kalau guru BK tidak masuk kelas, bagaimana bisa mengetahui siswanya yang punya masalah. Apa harus menunggu mendapatkan laporan dari guru kelas lalu kita panggil, ketika kita mengajukan pertanyaan tentang problemnya, kita bertanya siapa namanya, siapa orang tuanya, siapa wali kelasnya dan lain sebagainya. Kalau masuk kelas kan lebih mudah, kita bisa mengetahui secara langsung siswa di dalam kelas dan kita cocokkan dengan laporan guru kelas atau wali kelas”. tutur Musthofiah selaku guru BK MTs Al-Ma’arif.

Tidak jarang kami mendapati beberapa masalah yang terjadi di lokasi PKL. Salah satu masalah yang kami hadapi adalah kurang sesuainya antara teori dan praktik. Latar belakang keluarga serta kondisi ekonomi merupakan salah faktor yang membuat kami harus memutar otak untuk menghadapi siswa satu per satu. Kondisi lingkungan sekolah yang berdekatan dengan pondok pesantren juga menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam memahami konsep diri siswa. “Memang sepuluh tahun yang lalu kami memiliki sistem yang berbeda dalam memberikan layanan bimbingan konseling. Dulu tidak ada jam masuk kelas untuk bimbingan konseling, seiring dengan berjalannya waktu kami menyadari cara ini kurang efektif untuk menangani masalah yang dihadapi siswa, karenanya kami mencoba sistem baru yang memberikan waktu dan pengetahuan khusus bagi siswa tentang bimbingan konseling.” jelas Musthofiah.

Satu pelajaran penting yang bisa saya ambil selama melaksanakan praktik kerja lapangan di sini adalah kita tidak bisa men-judgement siswa yang membolos tanpa adanya alasan ataupun bukti yang jelas. Observasi terakhir yang telah dilakukan pihak sekolah ditemukan fakta bahwa beberapa anak yang membolos sekolah dikarenakan membantu orang tua bekerja. Kondisi ekonomi keluarga yang di bawah rata-rata mengharuskan sang anak untuk membantu orang tua bekerja. Dalam hal ini, peran dan fungsi BK sangatlah penting untuk menjaga kondisi psikologis siswa dalam menghadapi berbagai masalah yang ada. Selama satu bulan ini, kami bersyukur bisa belajar tentang arti sebuah kehidupan. Sejatinya, kebahagiaan yang paling sempurna adalah ketika kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Tidak peduli seberapa besar masalah yang kita hadapi, ketika orang lain meminta bantuan dan kita berusaha membantunya, maka ada akan ada kebahagiaan tersendiri dalam diri kita. Kadang memang Tuhan sengaja menyelipkan hal-hal kecil dalam hidup kita agar kita bisa mengambil pelajaran tentang nilai-nilai kehidupan. (Red. Ms)

Penulis             : Iqbal Ali Wafa

Editor                : Faatihatul Ghaybiyyah & Sofia Musyarrofah

[button href=”http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Ketika-Guru-Bimbingan-dan-Konseling-Berbaur-di-Kelas.pdf” rounded=”” size=”btn-mini” style=”black” target=”_blank”]Simpan Artikel[/button]