Indra Sjafri; Sang Nasionalis dan Jawaban Psikologi Olahraga (Part I)

DSCN4308FPsi UIN Maliki Malang – “Jawaban Psikologi dalam Ranah Sepak bola”, tema yang di usung dalam event seminar psikologi olahraga menuai banyak apresiasi dari berbagai media massa dan mahasiswa di Indonesia.  Event Dewan Eksekutif Mahasiswa Psikologi UIN Maliki Malang pada Sabtu (7/12) kemarin membuktikan bahwa psikologi tidak pragmatis, psikologi mampu menembus dimensi olahraga yang syarat dengan semangat dan motivasi Tim. Banyak yang dapat dilakukan seorang psikolog di dunia olahraga. Misalnya; Guntur Cahyo Utomo, selaku Mental Coach TimNas U-19 menuturkan; sepakbola bukan sekedar permainan fisik, sepak bola adalah semangat dan skill yang perlu dilatihkan layaknya berlatih fisik”. Mental coach ini merupakan salah satu pelatih mental lulusan Master psikologi yang mendesign segala aktivitas mental, semangat dan soft skills yang dibutuhkan TimNas U-19 hingga mampu memompa semangat juang tim merah putih dan mengantarkan juara piala AFC U-19 bulan lalu.

Sekelumit kisah  tersebut menjadi bahan pembuka seminar yang di gelar di Sport Center UIN Maliki Malang. Antusias mahasiswa luar kampus, praktisi dan media yang hadir dalam kegiatan ini juga tidak melupakan moment ini untuk menghujani pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Indra Sjafri dan Guntur Cahyo Utomo. Jawaban psikologi dalam ranah sepakbola terungkap ketika Indra Sjafri membeberkan skenario dari proses pembentukan, perekrutan hingga pembinaan tim selama di training center. TimNas U-19 dibentuk atas semangat nasionalisme bukan semangat yang lainnya, untuk itu dibutuhkan bibit-bibit pemain yang tidak hanya sekedar bisa bermain secara fisik tapi juga dedikasi kepada Bangsa kita. Kami melakukan recruitment pemain dari berbagai pelosok daerah untuk menemukan sosok pemain yang telah kami tentukan, jadi bukan dari titipan ataupun pemain naturalisasi yang selama ini mungkin diperbolehkan. Indra juga menegaskan bahwa untuk seterusnya kami “anti pemain naturalisasi” karena kami yakin bahwa Bangsa sebesar ini mampu melahirkan bintang-bintang pemain sepak bola yang mampu melebihi Negara lain.

Jawaban psikologi dalam ranah sepak bola dapat ditelusuri dari semangat nasionalisme Indra Sjafri yang mampu mengubah mindset suporter bola di Tanah Air. Arus massa yang selama ini dibungkam dengan kendornya semangat pemain yang dipertontonkan di stasiun televisi telah membangkitkan kembali akan pentingnya nasionalisme dan kepercayaan diri rakyat Indonesia. Proses seleksi yang digambarkan dari pelosok-kepelosok daerah untuk memperoleh pemain yang benar-benar sesuai semangat tim juga membuktikan bahwa bangsa indonesia harus percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya. Kemampuan dan kreativitas bangsa indonesia tidak kalah dengan bangsa lain, inilah yang selama ini menjadi modal tim dalam bertanding sehingga dimanapun kami bertanding, menang ataupun kalah Indonesia tetap menjadi kebanggaan kami selamanya.

Psikologi sangat berperan dalam mendesgn semangat, prinsip, motivasi dan mental tim. Mereka harus dibiasakan dengan kondisi-kondisi yang bersentuhan langsung dengan mental mereka ketika menghadapi tim lawan, ketika dipuncak kemenangan, ketika menghadapi kekalahan dan bagaimana mereka mengatur ritme emosi permainan di negara lain. Kemampuan seperti ini menjadi ladang garapan psikologi olahraga yang mungkin selama ini masih sangat minim diserap oleh mayoritas masyarakat, praktisi dan pecinta olahraga sepakbola. Tak menutup kemungkinan juga berlaku pada cabang-cabang olahraga lainnya, psikologi menjadi salah satu asupan yang harus disertakan dalam membangun citra diri pemain.

Dengan terselenggaranya event ini, fakultas psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir baik dari mahasiswa luar kampus, seperti; UNIPA, UNESA, UM, UB, UIN, STAIN, UMM, UNDAR, KONI, SIMPATISAN TIM NAS, Praktisi dan Media Massa yang telah meramaikan event kali ini. Selanjutnya event-event yang menunjang kegiatan akademik ini akan terus di tingkatkan demi membangun semangat belajar mahasiswa di Fakultas psikologi UIN Maliki Malang. Pangkas dekan dalam sambutanya.

Reporter: @Surur_ID

Baca Juga liputan dari media lainnya:

Indra Sjafri & Dekan Psikologi UIN Malang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *