Psikologi UIN Maliki Bersama P2TP2A Sepakati Bantu Psikologis Korban Kekerasan

Workshop psikologi P2TP2A MALANG

PsychoNews – Menindaklanjuti kerjasama yang telah terbina dengan baik antara Fakultas Psikologi UIN Maliki dengan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kabupaten Malang, kemarin (30/01) di RM Prambanan kembali menyelenggarakan workshop pemeriksaan psikologis perempuan dan anak korban kekerasan. Bila pada tahun sebelumnya telah ditemukan upaya preventif yang dilakukan dari beberapa lembaga pemerhati korban kekerasan, kali ini workshop lebih difokuskan untuk menemukan cara yang efektif secara psikologis dalam membantu korban kekerasan. Porsi psikologis lebih ditekankan saat workshop dilaksanakan karena rata-rata dampak korban yang dirasakan adalah trauma yang mendalam dan ketidaksiapan mental sang korban dalam menerima kenyataan.

Berdasarkan data yang dilansir di situs resmi Jatimprov, selama tahun 2014 saja P2TP2A menangani 43 kasus dimana 60 persennya adalah kasus kekerasan seksual dan sisanya kekerasan dalam rumah tanggu (KDRT). Kondisi ini akan terus bertambah dari tahun- ketahun seperti yang di ungkapkan Hikmah Bafaqih dalam workshop “ di tahun baru ini saja kami sudah menerima kasus-kasus baru yang cukup menyedihkan, dimana korbanya adalah anak di bawah umur dengan berkebutuhan khusus” Ujar koordinator P2TP2A Kabupaten Malang.

Melalui workshop yang juga mempertemukan lembaga-lembaga pemerhati korban kekerasan perempuan dan anak, seperti; KP3A, Polres Kab. Malang, Organisasi Laskar Anak, Media Siaran Berita RRI, P2TP2A dan Fakultas Psikologi UIN Maliki mencoba mendesain ulang upaya penanganan korban secara psikologis. Turut memberikan materi upaya penanganan korban kekerasan secara psikologis, diantaranya: Dr. Yulia Sholichatun, M.Si, Dr. Moh. Mahpur, M.Si, Dr. Fathul Lubabin Nuqul, M.Si dan beberapa tim yang di tugaskan dari Fakultas Psikologi UIN Maliki. Selain memberikan materi, ternyata tim psikolog dari Fakultas Psikologi UIN Maliki sebelumnya juga telah memiliki buku pedoman khusus bagi pendamping untuk pemeriksaan awal kasus kekerasan perspektif psikologis. Pedoman bagi pendamping ini juga mendapat apresiasi dari beberapa pihak yang turut memberikan kontribusi dalam workshop, namun pedoman yang dibuat juga menuai banyak masukan yang membangun dari berbagai peserta perwakilan lembaga.

“Adanya buku pedoman pemeriksaan awal untuk kasus kekerasan yang telah di inisiasi ini sangat membantu bagi kami, namun ada beberapa hal yang perlu di perbaiki untuk membuat masing-masing bidang keilmuan dan lembaga terkait bersinergi”. Ungkap perwakilan bidang hukum yang turut hadir. Menyambut saran dari peserta tersebut, narasumber yang sekaligus psikolog UIN Maliki itu langsung merespon baik untuk membuat formulasi revisi baru yang akan disepakati bersama. Dalam pertemuan ini juga dipertegas, bahwa kerjasama psikologi UIN Maliki Malang dengan P2TP2A kabupaten Malang akan semakin memperkuat jaringan dari berbagai lembaga untuk membantu menangani korban-korban kekerasan yang setiap tahun bertambah di kabupaten Malang. (Ms)

>>Simpan Berita